Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW (16 Mei 2015)

Di tahun 2015 ini, Hari Isra Mi'raj jatuh pada tanggal 16 Mei 2015. Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab 1436 Hijriyah) merupakan bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW hanya dengan waktu satu malam saja. Ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang peristiwa ini dapat dilihat di surat ke-17 di Al-Quran, yaitu Surat Al-Isra. Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al Mi'raj, sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam.

Peristiwa Isra' Mi'raj:
Isra Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Mekkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, (Isra' Mi'raj) terjadi pada tahun pertama sebelum hijriyah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra' Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban shalat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu peristiwa Isra Mi'raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara pasti kapan tanggal terjadinya Isra' Mi'raj.
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW (16 Mei 2015)Hadits Tentang Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW:
Riwayat tentang perjalanan malam nabi muhammad dan diangkatnya beliau ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah dan menerima perintah kewajiban shalat lima waktu terdapat dalam Kitab Hadits Shahih milik Imam Muslim:
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Dia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu, dan aku pun memilih susu. Lalu Jibril berkata, "Kamu telah memilih fitrah". Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril memintaku agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Ditanyakan lagi, Siapa yang bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad." Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutus?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutus." Maka dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapa yang bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad." Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapakah bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad". Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam, ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapakah bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad". Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: (dan kami telah mengangkat ke tempat yang tinggi (derajatnya). Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapakah bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad". Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun Alaihissalam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, Siapakah kamu?? Jibril menjawab, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapakah bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad". Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara bertanya lagi, Siapakah kamu?? Jibril menjawabnya, "Jibril". Jibril ditanya lagi, Siapakah bersamamu?? Jibril menjawab, "Muhammad". Jibril ditanya lagi, Apakah dia telah diutuskan?? Jibril menjawab, "Ya, dia telah diutuskan". Pintu pun dibukakan kembali kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitul Makmur). Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Beliau bersabda: "Ketika beliau menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya karena indahnya. Lalu Allah memberikan wahyu kepada beliau dengan mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa Alaihissalam, dia bertanya, Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu?? Beliau bersabda: "Shalat lima puluh waktu". Nabi Musa berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji mereka". Beliau bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, "Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku". Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu shalat dari beliau". Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, "Allah telah mengurangkan lima waktu shalat dariku". Nabi Musa berkata, "Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi". Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: "Wahai Muhammad.. Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh shalat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya". Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan". Aku menjawab, "Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya". Shahih Muslim, Kitab Iman, Bab Isra' Rasulullah ke langit, hadits nomor 234.

Perbedaan Isra dan Mi'raj:
Seringkali masyarakat menggabungkan Isra Mi'raj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi'raj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
Pengaruh:
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang sangat berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah Nabi Muhammad SAW bersedih.
Zaman Modern:
Lailat al Mi'raj (bahasa Arab: لیلة المعراج, Lailätu 'l-Mi‘rāğ), juga dikenal sebagai Shab-e-Mi'raj (bahasa Persia: شب معراج, Šab-e Mi'râj) di Iran, Pakistan, India dan Bangladesh, dan Miraç Kandili dalam bahasa Turki, adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan saat Isra dan Mi'raj. Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan shalat tahajud di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias kota dengan lampu dan lilin. Umat Islam berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah mengenai Isra dan Mi'raj.
Masjid Al-Aqsa dipercaya sebagai tempat dimana Nabi Muhammad SAW naik ke surga. Tanggal pasti mengenai peristiwa ini tidak jelas, tetapi tetap dirayakan karena terjadi sebelum hijrah dan setelah kunjungan nabi ke Taif. Beberapa orang menganggapnya telah terjadi hanya setahun sebelum hijrah, pada 27 Rajab: tetapi tanggal ini tidak selalu diterima. Tanggal ini akan sama dengan 26 Februari 621 di kalender Julian dan 8 Maret 620 jika terjadi setahun sebelumnya. Dalam tradisi Syi'ah di Iran, 27 Rajab merupakan hari pemanggilan pertama Nabi Muhammad SAW, disebut Mab'as. Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dianggap sebagai tempat tersuci ketiga di dunia bagi para umat Muslim.

Semoga Bermanfaat :D

sumber:
http://kalenderindonesia2015.blogspot.com/2015/01/hari-isra-miraj-nabi-muhammad-saw-16-mei.html

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak